Selasa, 14 Februari 2023

Musik

Disclaimer: Gue bukan pemusik profesional, hanya untuk hobi, jadi post kali ini adalah sudut pandang gue si pemusik iseng-iseng. 

Gue jujur ga bisa hidup tanpa musik. Waktu hepi, waktu sedih, waktu semangat, waktu bete, gue akan salurkan perasaan gue melalui musik. Kalau ga ada musik, kayanya kepala gue sudah meledak sejak beberapa dekade yang lalu wkwkwk.

Gue adalah orang yang suka eksplor dan lumayan *ehem* open minded soal permusikan. Menurut gue, tiap genre musik punya keindahan, sisi artistik, atau sisi positifnya sendiri. Jadi gue ga anti sama genre musik tertentu atau mengagungkan satu genre musik dan menganggap yang lainnya jelek. Berlaku juga untuk instrumennya, menurut gue gitar, piano, bonang ya ada sisi indahnya sendiri, gue ga akan bilang ih bonang alat musik jelek cupu ga berkelas. Never. (kecuali kalau gue bilang "bukan selera gue" nah itu beda lagi ya)

Suatu hari gue pernah di suatu acara, main gitar gonjreng2 sambil nyanyi lagu Radiohead judulnya Creep. Terus temen gue ngomong "Yaelah gampang banget lagu lu, chordnya cuma 4 lagi."
Gue pikir, siapa bilang lagu bagus chordnya harus banyak? Siapa juga bilang chordnya harus susah?
Dia juga ngatain cara gue main digonjreng2, katanya gitar harusnya dipetik (dia gatau ya gue aslinya anak fingertstyle + gitaris klasik, 98% main gitar ya dipetik wkwkwkwk) Gue pribadi merasa, alat musik ya alat musik, kalau emang menghasilkan suara enak, mau digonjreng kek, dipetik kek, diusap2 kek, ya udah lah, yang penting bisa dinikmati dan enak didenger. 

Kemudian juga... Gue emang anaknya agak lintas genre (which bikin gue jadi ga fokus sih wkwkwkw) tapi ya gue cuma mau menikmati jadi gapapalah lintas genre. Nah temen gue itu bersikeras katanya lagu paling bagus tu cuma klasik doang. Pop itu kegampangan. Jazz itu ga murni. Rock itu berisik. Lagu anime itu bocah.

Menurut gue orang yang gampang ngejudge musik kayak gitu, biasanya ga ngerti-ngerti amat sama yang dia lagi judge. Kata siapa lagu anime gampang? SUSAH PISAN GILA ASLI wkwk. Jazz ga murni? Apalah arti murni? Emangnya susu sapi apa harus murni? Pop kegampangan? KATA SIAPA wkwkwkwkwk Justru Pop itu dengan chord2 yang relatif simple bisa menarik hati pendengarnya, gabisa diremehkan (itu kalau yang chordnya simple ya, pop yang chordnya ribet kan ada juga)
Entah gimana tapi seringkali gue liat orang yang ngejudge genre-genre lain selain yang dia suka, malah belum pernah "nyicip" bener-bener si genre tersebut. Pokoknya udah antipati dulu aja.

Cuma sih asli gue males juga debat soal begituan, terus di luar masalah teknis seperti chord, tempo, jenis instrumen, dll, ada juga faktor subjektif bernama SELERA.
Lagu Queen dari segi musikalisasi kan ngejelimet dan berkelas, tapi kalau ada orang yang simply emang ga ngerasa itu enak, ya gimana? Mau didebat?
Atau lagu Bach, emang bener lagunya luar biasa, bisa 4 melodi dalam satu waktu, dan rich banget musiknya, tapi kalau ada orang yang ngerasa itu ngebosenin, ya gimana? Males juga debatin soal selera musik, kaya debatin mana yang lebih enak, nasi padang atau sushi? Ya tiap orang bisa beda jawabannya, mau teknis bikin nasi padang atau sushi segampang atau sesusah apapun juga, ga ngaruh.

Nah jadi inti dari post gue ni adalah WKWKWK bukalah pikiranmu, jangan terkurung dengan satu saja genre atau instrumen musik. Mana tau sih ada lagu-lagu nikmat yang kau lewatkan?
Ingat, semakin open minded dirimu, semakin banyak hal menarik dalam hidup ini yang dapat kau nikmati.
Dan, apalah arti hidup bila tidak menikmati apa-apa? 

Btw, gue baru-baru ini lagi suka lagu Hotel Del Luna judulnya Can You See My Heart.
Gue aslinya sangatttt jarang nonton atau dengerin lagu Korea (dulu gue sempet nganggep kebanyakan orang yang suka K-Pop atau Drakor itu menye-menye) eh gataunya gue kepincut juga.
Walau demikian, lagu Muse masih tetep nomer 1 di hati gue. Dan Taylor Swift. Dan lagu Yasunori Mitsuda. Dan Joe Hisaishi. Wwkwkwk.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar