Sabtu, 29 Oktober 2011

BUS B !!!!!

Syalooomm Bapa-bapa dan Ibu-ibu ~~~ buahahaha

Sekarang tanggal berapa si ? 29 ? haha.
Jadi ceritanya tepat seminggu yang lalu, tanggal 22 Oktober 2011, kita anak-anak gaul melancong ke Bali bersama sekolah.
Mereka2 yang "kurang gaul" kami tinggal di Bandung. Mereka2 yang "kurang gaul", belajar seperti biasa di sekolah. Gua salut dengan mereka2 yang "kurang gaul" itu. Kalau gua jadi mereka, gua sekarang akan sedang berbaring di kasur dengan mulut berbusa akibat sekolah =.="
Hei kalian anak2 yang "kurang gaul". Kalian akan kehilangan masa muda kalian di kelas yang suram, terpaku pada buku pelajaran dan guru2 yang membosankan. Bukankah Bali jauh lebih baik daripada sekolah?
wuakakakaka. Oke gua cuma bercanda. Mereka yang bertahan di sekolah pun bukannya berarti ga gaul ko :D

Nah jadi pagi2 sekitar jam 6an kita berangkat menuju Bali make bus. Totalnya bus yang berangkat teh ada 3 bus, dan gua dapet Bus B.
Gua berjalan ke arah bus B dengan hati riang gembira sambil bersenandung dalam hati. :)
Gua pun masuk ke dalam bus. Beberapa makhluk tak dikenal pun menyapa gua. Sip lah. Awal yang indah..... :)

Bus pun mulai berjalan.....

1 jam berlalu...... . . . .

2 jam berlalu...... . . . .

............................... . . .. . . . . .


Sepi.
Ga ada 1 makhluk pun yang berkutik. Ga ada yang nyanyi. Ga ada yang ngebojeng. Mereka anteng dengan kegiatan masing2.
Akhirnya Ray Christian sang monyet Bali dengan penuh keberanian mulai beraksi.

Sosok Ray si Monyet Bali
Dia melakukan tarian2 aneh. Dia bernyanyi. Dia getok2 tiang. Dia striptis. Dia sepertinya sedang melakukan semacam upacara ritual...
Dan bus ?
Hening......
Yang ketawa paling cuma anak2 yang duduk di belakang yaitu Gua, Ina, Shella, Herry, Harry, Limanto, Acun.  . Dan itu pun cuma terkekeh kecil.

Ray telah gagal menjadi seorang badut pesta. Kasian. =(
Dari kiri ke kanan:
Harry, Acun, Ina, Supir Bus berbau badan tak sedap yang maksa pengen ikutan foto, Shella, Ray, Noi, Limanto, Herry.

Gila. Seumur hidup gua naek bus, lun pernah gua dapet yang sesepi ini.
Kami cuma ribut sendiri aja di belakang. Ngebojeng. Dan makhluk2 hening di depan, mereka hanya diam tak bicara.

Selang beberapa jam, kami pun menyerahkan diri pada keheningan ini. Kami cuma ngobrol hal2 kecil, ga berusaha buat ngebojeng lagi. Semangat kami telah pupus untuk menceriakan Bus B. Sampai di tengah perbincangan kami, Ray sang monyet Bali pun mulai bersuara. Dia mengatakan sesuatu dalam bahasa Indonesia, tapi dengan aksen yang aneh. Aksen yang sudah tidak asing. Aksen yang bukan berasal dari dunia kita. Dia sedang meniru aksen Komandan, sang pemimpin dunia persilatan.

Dan beberapa anak di bus pun mulai menoleh ke arah Ray Christian sang monyet Bali. Mereka  terkekeh. Maka dimulailah masa2 ceria Bus B............ . . . . .  .  .  .   .   .   .

Perjalanan ke Bali, kira2 butuh waktu 1 setengah hari. Pas malemnya, beberapa anak yang tadinya terkesan diem, jadinya gabung ama kita yang duduk di belakang. Mereka adalah Miel, Nixon, Sisil, Elkana. Terus ada si Erik, Ucing sekali2 lah gabung, terus Kester si jayus.
Si Kester ini, gua kira dia lagi terserang flu ato kudis, suaranya aneh banget. Tapi ternyata katanya suara aneh itu emang udah bawaan lahir.
Kasian =( #prayforkester

Akhirnya kami nyampe ke Bali dengan keadaan ceria :D Bus B uda ga lagi membosankan. Terutama di belakang.
Yang di depan mah gua gatau. Gua ga perhatiin. wakakaka.

Akhir kata, saya ucapkan selamat kepada Ray Christian sang monyet Bali, yang telah berhasil menceriakan Bus B. Sekian dan terimakasih.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar